1. Menyimak Berita
Berita merupakan laporan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita yang lengkap selalu memuat jawaban
atas pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Penyampaian
berita dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, baik langsung maupun
melalui berbagai media.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran
menyimak, kompetensi yang akan dicapai melalui pembelajaran menyimak berita
adalah agar mahasiswa mampu mendengarkan siaran atau informasi dari media
elektronika atau pembacaan teks dan memberikan tanggapan. Indikator
pencapaiannya adalah mahasiswa mampu (1) mencatat pokok-pokok isi berita, (2)
mengajukan pertanyaan tentang isi berita, (3) menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan isi berita, dan (4) mengungkapkan kembali isi berita yang
didengar dalam beberapa kalimat secara runtut.
Untuk pembelajaran menyimak, berita
dapat diambil dari siaran (langsung) radio/televisi, atau dapat dibacakan di
kelas.
Berikut dipaparkan salah satu model kegiatan pembelajaran
menyimak berita.
(1) Dosen bertanya
jawab dengan mahasiswa tentang berita hangat hari itu dengan berpedoman pada 5
W + 1 H (what, who, where, whem, why, how).
(2) Dosen menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh
jika mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Dosen
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Dosen
membagi mahasiswa dalam kelompok-kelompok.
(5) Mahasiswa
mendengarkan rekaman/pembacaan berita radio/televisi.
(6) Mahasiswa
mencatat pokok-pokok isi berita.
(7) Mahasiswa
membuat pertanyaan mengenai isi berita.
(8) Mahasiswa
menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
(9) Mahasiswa
mengungkapkan kembali secara tertulis isi berita.
(10) Mahasiswa
bersama dosen menyimpulkan cara efektif menyimak berita.
(11) Refleksi.
2.
Menyimak Khotbah
Khobah merupakan salah satu jenis
pidato yang terutama menguraikan ajaran-ajaran agama. Karena itu, bahasa khotbah
bersifat persuasif.
Kompetensi dasar yang akan dicapai
melalui pembelajaran menyimak khotbah adalah mahasiswa mampu menyimak khotbah
dengan indikator pencapaian kompetensi mahasiswa mampu (1) mencatat pokok-pokok
isi khotbah yang didengarkan, (2) menuliskan pokok-pokok isi khotbah dalam
beberapa kalimat, dan (3) menyampaikan secara lisan ringkasan isi khotbah.
Contoh
Model Kegiatan Pembelajaran:
(1) Dosen menunjukkan gambar peristiwa khotbah.
(2) Dosen
menanyakan apa saja yang didapatkan dari sebuah khotbah.
(3) Dosen
menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang
akan diperoleh jika mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(4) Dosen
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(5) Dosen memperdengarkan rekaman khotbah.
(6) Mahasiswa mencatat pokok-pokok isi khotbah
melalui identifikasi kata kunci dan kalimat topik.
(7) Mahasiswa secara berkelompok berdiskusi
untuk menentukan pokok-pokok isi khotbah.
(8) Setiap kelompok menuliskan pokok-pokok isi
khotbah dalam beberapa kalimat.
(9) Wakil setiap kelompok menyampaikan
ringkasan khotbah secara lisan.
(10) Kelompok lain menilai dengan menggunakan
rubrik yang sudah dipersiapkan.
(11) Dosen dan mahasiswa mengukuhkan simpulan cara
efektif menyimak khotbah dan cara menyimpulkan isi khotbah.
(12) Refleksi.
3.
Menyimak Puisi
Ada banyak hal yang dapat diperoleh ketika seseorang
mendengarkan pembacaan puisi. Dengan mendengarkan puisi rasa keindahan
bertambah tajam, sikap berempati dan bersimpati berkembang, pengetahuan dan
pengalaman bertambah luas, dan pembaca dapat merefleksikan hasil pembacaan itu
dalam berbagai bentuk, seperti menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ada
di dalam puisi.
Berikut dipaparkan salah satu model pembelajaran
mendengarkan puisi untuk mencapai kompetensi dasar mendengarkan puisi yang
disampaikan secara langsung dan mengungkapkan unsur-unsur di dalamnya yang
indikator pencapaiannya adalah mahasiswa mampu: (1) menentukan tema puisi yang
dibacakan, (2) mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi yang dibacakan,
dan (3) mengungkapkan pesan dalam puisi yang dibacakan.
Contoh
model kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
(1) Dosen bertanya
jawab dengan mahasiswa tentang masalah yang berkaitan dengan puisi.
(2) Dosen menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh
jika mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Dosen
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Mahasiswa
mendengarkan model pembacaan puisi.
(5) Salah
seorang mahasiswa membacakan puisi.
(6) Mahasiswa
lain mengomentari pembacaan puisi.
(7) Mahasiswa
secara berkelompok berdiskusi untuk menentukan tema, makna, dan pesan yang
terkandung dalam puisi disertai data yang mendukung.
(8) Setiap
kelompok menuliskan hasil diskusi kelompoknya dalam selembar karton dan
menempelnya di dinding.
(9) Setiap
kelompok menilai hasil diskusi kelompok lain dan menentukan mana yang paling
baik.
(10) Dosen
dan mahasiswa mengukuhkan simpulan cara menemukan tema, makna, dan pesan puisi
yang disimak.
(11) Refleksi.
4.
Menyimak Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di
kalangan rakyat yang diwariskan secara lisan. Dongeng, mite, legenda, fabel,
dan parabel adalah contoh-contoh cerita rakyat.
Di dalam pembelajaran menyimak, bahan simakan yang berupa
cerita rakyat dapat berupa penyajian secara langsung, dibacakan, atau melalui
rekaman.
Adapun tujuan pembelajaran menyimak cerita rakyat adalah: mahasiswa
mampu mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan
mengungkapkan unsur-unsur di dalamnya. Ketercapaian tujuan tersebut ditandai
oleh indikator: mahasiswa mampu (1) menentukan isi atau amanat yang terdapat di
dalam cerita, dan (2) mengutarakan secara lisan amanat dalam cerita rakyat
dengan memperhatikan pelafalan kata dan kalimat yang tepat
Contoh
model penyajiannya sebagai berikut.
(1) Mahasiswa diajak
bertanya jawab tentang satu permasalahan yang ada kaitannya dengan tema cerita
rakyat yang akan diperdengarkan.
(2) Dosen menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh
jika mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Dosen
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Mahasiswa
mendengarkan pembacaan cerita rakyat oleh dosen.
(5) Mahasiswa
secara berkelompok membuat pertanyaan tentang cerita rakyat yang baru saja
diperdengarkan.
(6) Mahasiswa
menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
(7) Mahasiswa
secara berkelompok menentukan amanat cerita rakyat yang diperdengarkan dengan
bukti yang mendukung.
(8) Wakil
dari setiap kelompok mahasiswa menyampaikan amanat cerita rakyat secara lisan
dan mahasiswa dari kelompok lain memberikan penilaian dengan menggunakan rubrik
yang telah disiapkan untuk menentukan yang terbaik.
(9) Refleksi.
5.
Menyimak Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab antara pewawancara dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
suatu hal. Di dalam wawancara, pewawancara membimbing arah percakapan melalui
serangkaian pertanyaan.
Tujuan pembelajaran menyimak wawancara adalah melatih
kepekaan mahasiswa dalam menerima atau mencari informasi. Karena itu, menyimak
wawancara dapat diarahkan pada upaya menemukan pokok-pokok pembicaraan dalam
wawancara dan membuat rangkuman isi pembicaraan dalam beberapa kalimat.
Pembelajaran menyimak wawancara dapat dilakukan secara
langsung, atau dari rekaman kaset atau video.
Salah satu model penyajiannya sebagai berikut.
(1) Mahasiswa diajak
bertanya jawab tentang satu permasalahan yang ada kaitannya dengan tema
wawancara yang akan disaksikan.
(2) Dosen menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh
jika Mahasiswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Dosen
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Mahasiswa
mendengarkan wawancara antara dosen dan kepala sekolah mengenai topik tertentu.
(5) Mahasiswa
mencatat pokok-pokok isi wawancara.
(6) Mahasiswa
menuliskan rangkuman isi wawancara.
(7) Mahasiswa
menyampaikan hasil rangkumannya secara lisan dan ditanggapi oleh mahasiswa
lain.
(8) Mahasiswa
bersama Dosen menyimpulkan cara menyimak wawancara yang baik.
(9) Refleksi.