Menyimak ada berbagai macam jenis.
Namun beberapa jenis tersebut dibedakan berdasarkan kriteria tertentu, yakni
berdasarkan sumber suara, berdasarkan bahan simak, dan berdasarkan pada titik
pandang aktivitas menyimak.
1)
Berdasarkan Sumber Suara
Berdasarkan sumber suara yang
disimak, dikenal dua jenis nama penyimak yaitu intrapersonal listening atau
menyimak intrapribadi dan interpersonal listening atau menyimak antarpribadi.
Sumber suara yang disimak dapat
berasal dari diri kita sendiri. Ini terjadi di saat kita menyendiri merenungkam
nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau berkata-kata dengan diri sendiri.
Jenis menyimak yang seperti inilah yang disebut intrapersonal listening.
Sumber suara yang disimak dapat pula
berasal dari luar diri penyimak. Menyimak yang seperti inilah yang paling
banyak kita lakukan misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan
sebagainya. Jenis menyimak yang seperti ini disebut interpersonal listening.
2)
Berdasarkan Cara Penyimakan
Berdasarkan cara penyimakannya,
menyimak dibagi menjadi dua ragam, yakni menyimak intensif dan menyimak
ekstensif.
- Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan
menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak
memahami secara mendalam. Dengan cara menyimak yang intensif, penyimak
melakukan penyimakan dengan penuh perhatian, ketelitian, dan ketekunan,
sehingga penyimak memahami secara luas bahan simakannya. Jenis menyimak seperti
ini dibagi atas beberapa jenis, yaitu :
- Menyimak kritis, bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara. Contoh: orang yang menghadiri seminar akan memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
- Menyimak introgatif, merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh: seseorang yang diinterogasi oleh polisi karena telah melakukan kejahatan.
- Menyimak penyelidikan, yakni sejenis menyimak dengan tujuan menemukan. Contoh: seorang yang masih diduga telah membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus di jawab. Maka polisi melakukan menyimak penyelidikan saat sang tersangka menjawab pertanyaannya.
- Menyimak kreatif, mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.
- Menyimak konsentratif, merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik. Contoh: saat mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening, ia melakukan simak konsentratif agar dapat memahami maksud sang pembicara dengan tepat.
- Menyimak selektif, yakni kegiatan menyimak yang dilakukan dengan menampung aspirasi dari penutur / pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh: menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang boleh ditonton oleh anak kecil dan mana yang dilarang.
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan
orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya. Menyimak siperti ini sering pula
diartikan sebagai kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang umum
dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak perlu
langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk
memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum,
garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja. Jenis menyimak
ekstensif dapat dibagi empat:
- Menyimak sekunder, yakni sejenis mendengar secara kebetulan, maksudnya menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.
Contoh : Ahmad sedang mencuci motor
tanpa sadar ia mendengar Ibunya bercerita di teras dengan tetangganya.
- Menyimak estetik, yakni penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan misalnya, lakon drama, cerita, puisi, baik secara langsung maupun melalui radio. Secara imajinatif penyimak ikut mengalami, merasakan karakter dari setiap pelaku.
- Menyimak pasif, merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya penyimak.
Contoh : Tukang Becak yang biasa
mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa
asing.
- Menyimak sosial, berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol, bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang pantas, mengikuti bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan atau dikatakan orang.
3)
Berdasarkan Titik Pandang Aktivitas Menyimak
Menyimak Berdasarkan pada titik
pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
1. Kegiatan Menyimak Bertarap Rendah
Kegiatan menyimak bertaraf rendah
berupa penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan
menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti
mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui
ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, ya dan sebagainya. Menyimak
dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent listening.
Contoh: siswa yang sedang
mendengarkan penjelasan dari guru, yang hanya menunjukkan respon mengangguk,
tersenyum, dan sebagainya.
2. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi
Aktivitas menyimak yang bertaraf
tinggi, penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan.
Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami
isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama active
listening.
Contoh: setelah siswa menerima
pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada
hari itu.
4)
Berdasarkan Taraf Hasil Simakan
Berdasarkan taraf hasil simakan,
terdpat beberapa ragam, antara lain:
1. Menyimak Terpusat
Menyimak terpusat adlah menyimak suatu
aba-aba atau perintah untuk mengetahui kapan harus ulai melaksanakan sesuatu
yang diperintahkan.
Contoh: ketika belajar membuat kue,
saya selalu mendengarkan intruksi dari ibu kapan saya harus memasukkan telur,
kapan harus memengeluarkan adonan dari oven, dan sebagainya.
2. Menyimak untuk Membandingkan
Penyimak menyimak pesan tersebut
kemudian membandingkan isi pesan tersebut dengan pengalaman dan pengetahuan
penyimak yang relevan.
Contoh: kemarin sore, saya
mendengarkan siaran berita yang memberitakan seorang siswa MAN yang kepergok
membawa minuman kers ke sekolah. Setelah mendengar itu, saya kemudian
membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan saya bahwa siswa MAN adalah
siswa yang dikenal religi. Tapi hal ini berlawanan dengan berita yang saya
dengarkan. Maka saya membandingkannya.
3. Menyimak Organisasi Materi
Yang dipentingkan oleh penyimak
disini ialah mengetahui organisasi pikiran yang disampaikan pembaca, baik ide
pokoknya maupun ide penunjangnya.
Contoh: saya mengikuti seminar proposal
skripsi teman saya, berarti saya telah melakukan kegiatan menyimak organisasi
materi karena saya tahu ide-ide yang disampaikannya.
4. Menyimak Kritis
Menyimak kritis (critical listening)
adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa untuk mencari kesalahan atau
kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan berar dan ujaran seorang
pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang kuat yang dapat diterima oleh
akal sehat.
Contoh: ketika mangikuti seminar
proposal skripsi, karena ada hal yang kurang bisa diterima dan dimengerti, maka
saya meminta pada nara sumber untuk menjelaskan maksudnya.
5. Menyimak Kreatif dan Apresiatif
Menyimak kreatif (creative
listening) adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan
kesenangan rekonstruksi imajinatit para penyimak terhadap bunyi, penglihatan,
gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang
oleh apa-apa yang disimaknya.
Contoh: suatu saat saya mendengarkan
acara TV “hidup ini indah”. Setelah menyimak acara tersebut, saya jadi terinspirasi
untuk menjadi seorang wirausaha sukses.
5)
Berdasarkan tujuan menyimak
Ada enam macam ragam menyimak
berdasarkan tujuan menyimak, yakni:
1. Menyimak Sederhana
Menyimak sederhana terjadi dalam
percakapan dengan teman atau percakapan melalui telepon.
Menyimak untuk membedakan suara atau
perubahan suara.
Contoh: orang yang marah
mengeluarkan nada suara yang berbeda dengan orang yang sedang bergembira.
3. Menyimak Santai
Menyimak untuk tujuan kesenangan.
Contoh: menyimak film, drama,
komedi, dan sebagainya.
4.Menyimak Informatif
Menyimak untuk mencari informasi.
Contoh: menyimak siaran berita,
menyimak pengumuman, dan sebagainya.
5. Menyimak Literatur
Menyimak untuk mengorganisasikan
gagasan.
Contoh: membahas hasil penemuan.
6. Menyimak Kritis
Menyimak untuk menganalisis tujuan
pembicara.
Contoh: dalam debat terbuka, ada dua
pihak yang saling meminta kebenaran atas topik yang dibahas.
6)
Berdasarkan tujuan khusus
Ada tujuh ragam menyimak berdasarkan
tujuan khusus, yakni:
1. Menyimak untuk Belajar
Melalui kegiatan menyimak seseorang
mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan. Contohnya: siswa yang menyimak
penjelasan guru.
2. Menyimak untuk Menghibur
Penyimak menyimak untuk menghibur
dirinya. Contohnya: menyimak film, drama komedi, dan sebagainya.
3. Menyimak untuk Menilai
Penyimak mendengarkan dan memahami
isi simakan kemudian mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman dan
pengetahuan penyimak. Contoh: menyimak fakta yang disiarkan di berita TV.
4. Menyimak Apresiatif
Penyimak memahami, menghayati,
mengapresiasi materi simakan. Contoh: menyimak pembacaan puisi, cerpen, drama,
dsb.
Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, dan perasaan pembicara. Contoh: orang yang sedang mendengarkan curahan hati sahabatnya.
6. Menyimak Deskriminatif
Menyimak untuk membedakan suara atau
bunyi. Contoh: perbedaan suara orang yang sedang bergembira dan orang yang
sedang marah.
7. Menyimak Pemecahan Masalah
Penyimak mengikuti uraian pemecahan
masalah secara kreatif dan analitis yang disampaikan oleh pembaca. Contoh:
seorang psikolog yang mendengarkan keluhan pasiennya dan berusaha memberikan
solusi terhadap masalah pasien tersebut.
Nama: Asti Rizqy Amini
BalasHapusNim: A1C313035
Pada beberapa orang pada saat menyimak sebuah persentasi atau penjelasan dari orang yang sedang menjelaskan sesuatu sering terjadi ketidak fokusan terhadap apa yang sedang dibahas. Menurut kalian, bagaimana cara untuk meminimalisir hal tersebut?
Nama : Refky Agusfianor
HapusNIM : A1C313045
Cara untuk meminimalkan hal tersebut adalah:
1. Sumber suara harus menyebutkan kata- kata dengan benar dan menjelaskan suatu topik secara sistematik.
2. Penyimak harus fokus kepada sumber suara, memiliki pengetahuan tentang topik yang disampaikan, dan tidak memiliki gangguan pendengaran.
3. Tempat yang digunakan untuk kegiatan tersebut harus tenang agar penyimak dapat menangkap informasi dengan tepat.
Nama : Febrina Rosanti Tirto
BalasHapusNIM : A1C313033
Apakah yang dimaksud dengan keterampilan reseptif dalam materi Keterkaitan antara Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Membaca? Apa bedanya dengan keterampilan berbahasa yang lain?
Nama : Alya Amini
HapusNIM : A1C313041
Keterampilan menyimak dan keterampilan membaca mempunyai keterkaitan sifat reseptif yang berarti memiliki makna menerima informasi dari sumber atau orang lain. Sedangkan, perbedaan dengan keterampilan berbahasa yang lain yaitu keterampilan-keterampilan ini memiliki sifat reseptif , apresiatif, dan fungsional yang saling berhubungan saat kita membaca ataupun saat kita menyimak bacaan.
Nama : Ricka Farsa Marindu
BalasHapusNIM : A1C313034
Apa perbedaan menyimak introgatif dan menyimak penyelidikan?
Jika seorang polisi melakukan intrograsi dalam penyelidikannya, tergolong jenis apakah mnyimak yang dilakukan polisi tersebut?
Bagaimana jika saya balik tanya, bagaimana jika polisi sedang melakukan penyelidikan dalam introgasinya?
HapusNama : Risna
BalasHapusNIM : A1C313037
Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi dalam keterampilan menyimak ?
Nama : Alya Amini
HapusNIM : A1C313041
Ada beberapa faktor yang memengaruhi menyimak, antara lain :
a) Faktor fisik
Kondisi fisik seseorang penyimak mungkin merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas menyimak. Lingkungan fisik juga bertanggung jawab atas keefektifan menyimak seseorang. Ruangan yang terlalu panas, lembab, ataupun terlalu dingin, suara atau bunyi yang mengganggu, dan lain-lain.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis mencakup masalah-masalah:
a) Prasangka dan kurangnya simpati terhadap pembicara.
b) Keasyikan terhadap minat-minat pribadi serta masalah-masalah pribadi.
c) Kurang luas pandangan.
d) Kebosanan atau tidak adanya perhatian pada subjek.
e) Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap subjek, terhadap pembicara.
c) Faktor eksperiensial atau faktor pengalaman
Latar belakang pengalaman merupakan suatu faktor penting dalam menyimak. Kosakata menyimak juga turut memengaruhi kualitas menyimak. Makna-makna yang terdapat pada kata-kata asing cenderung mengurangi serta menyingkirkan perhatian para pendengar dalam menyimak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYuli Noor Indah Sari
BalasHapusA1C313047
Menurut kalian berdasarkan titik pandang aktivitas menyimak, termasuk dalam taraf apa ketika penyimak bukannya mengutarakan kembali materi yang dijelaskan melainkan mengajukan pertanyaan tentang materi yang diberikan ?